Sabtu, 07 Agustus 2010

Tentang osilasi


Osilasi, sebuah kata yang sering didengar dan ditemui dalam dunia fisika, yang mana maknanya adalah kira-kira menunjukkan suatu kejadian perulangan akan sebuah kejadian atau menunjukkan sebuah fenomena keterulangan. Proses keterulangan ini terjadi pada saat curva naik mencapai titik maksimum dan berikutnya secara otomatis curva ini akan turun kembali mencapai titik terendah atau minimum. Contoh osilasi dapat dilihat pada sebuah grafik naik turun sinus atau grafik gelombang suara yang menunjukkan naik turunnya gelombnag suara pada titik extrim atas dan bawah alias maksimum dan minimum.

Fenomena osilasi tidak hanya terjadi pada dunia fisika atau tidak hanya didominasi oleh contoh-contoh di bidang fisika, namun nyatanya fenomena ini adalah fenomena alamiah ilmiah yang terjadi didalam kehidupan manusia sesungguhnya. Banyak contoh nyata dalam kehidupan manusia yang berkaitan erat dengan fenomena ini seperti bandul yang otomatis terus berputar, ayunan, kipas angin bergerak kekekiri dan kekanan, pergantian siang dan malam, gerakan pegas, winter dan summer, detak jantung manusia, bekerja dan istirahat, dan masih banyak lagi lainnya.

Semua contoh-contoh tersebut diatas mengalami pergantian secara alamiah dari keadaan maksimum kepada keadaan minimum. Perubahan atau pergantian itu pasti disebabkan oleh faktor pemicu yang sangat dominan diantaranya adalah energi.
Sehat dan sakit adalah contoh lain dari osilasi. Saat tubuh dipacu bekerja maka tubuh akan mengeluarkan segala daya dan energi yang dimilikinya untuk menghasilkan karya yang diharapkan. Tubuh akan mencapai titik maksimum dalam penggunaan energinya atau tubuh mencapai beban maksimum, namun lambat laun energi nya akan berkurang dan terus berkurang sehingga akhirnya tubuh meminta agar terjadi recovery energy dan semua beban yang overload di hilangkan darinya. Response yang paling alami dan ilmiah muncul adalah timbulnya rasa sakit atau tubuh jatuh kekeadaan sakit. Keadaan ini adalah salah satu cara yang dilakukan tubuh melalui perintah otak agar tercipta keadaan energy minimum. Namun untuk menghindarkan terjadinya kondisi sakit, tubuh menciptakan kondisi alert yaitu berupa tanda-tanda kelelahan. Oleh karenanya tubuh meminta istirahat bagi recovery energynya. Recovery ini adalah salah satu cara agar tubuh mendapatkan kembali kondisi energi minimum. 

Bila dikaitkan dengan bidang sosial psychology, maka akan dapat ditemui contoh-contoh lain. Rasa cinta dan benci, percaya dan tidak percaya, serta iman dan kufur. Ketiga pasang contoh tersebut selalu terjadi dalam hidup manusia sehari-hari sepanjang hidupnya. Kadang timbul rasa suka/cinta akan sesuatu namun ketika muncul sebuah pemicu akan timbul rasa benci yang mendalam.

Memaknai kehidupan dengan fisika........1 (momentum)

Mendengar kata Fisika, tentu dalam pikiran kita terbayang rumus-rumus dan angka-angka yang sangat rumit yang sangat tidak enak untuk dilihat apalagi untuk dikerjakan dengan penuh semangat. Memang jika dilihat dari sudut pandang Mata Pelajaran ataupun Mata Kuliah, bisa dibilang Fisika merupakan suatu hal yang sangat membosankan. Namun, jika kita mengubah sudut pandang kita, ternyata Fisika juga menyimpan sesuatu yang menarik untuk dibahas dan dibicarakan.

Dulu waktu SMA, tentu kita mengenal yang namanya momentum, itu lho yang biasa dirumuskan sebagai hasil dari perkalian antara massa dan juga kecepatan atau bisa juga disebut perubahan kecepatan. Ingat nggak?Kalau nggak ingat, coba anda buka kembali buku – buka anda di waktu SMA lagi deh, pasti anda akan ingat. Kalau ternyata diantara buku – buku anda tidak anda temukan rumus momentum, berarti anda dulu bukan jurusan IPA, Hehehe..

Kembali pada momentum, kita semua mungkin sudah tahu bahwa momentum merupakan hasil perkalian antara massa dan kecepatan. Namun, tahukah anda bahwa momentum merupakan salah satu bukti bahwa ternyata Fisika memang refleksi dari kehidupan?

Dalam kehidupan nyata, momentum bisa dianalogikan sebagai perubahan atau kesuksesan. Sedangkan massa dan kecepatan, keduanya bisa dianalogikan sebagai keinginan(cita - cita) dan juga usaha. Karena momentum merupakan hasil perkalian antara massa dan kecepatan, maka momentum akan bernilai nol ketika massa, kecepatan, atau kedua-duanya bernilai nol. Artinya, tanpa usaha, impian tidak akan pernah menjadi nyata, begitupun sebaliknya tanpa keinginan dan cita – cita, usaha pun tidak akan tidak akan mendapatkan hasilnya karena usaha sendiri merupakan wujud nyata dari keinginan dan cita - cita.

Kalau kita sudah tahu bahwa massa = cita – cita, dan kecepatan = usaha, dapat kita simpulkan momentum atau dalam konteks ini kita analogikan sebagai Kesuksesan akan bernilai maksimal jika massa dan kecepatan dalam keadaan maksimal. Namun, satu hal yang perlu anda ingat, suatu benda bermassa memiliki batas kecepatan maksimum yang jika benda tersebut melaju dengan kecepatan yang melampaui batas kecepatan maksimum yang dibolehkan, benda tersebut akan hancur. Artinya, seberapapun besarnya keinginan dan cita – cita kita, kita tetap memiliki keterbatasan yang harus kita sadari. Jangan sampai cita – cita dan keinginan kita malah membunuh karakter dan diri kita sendiri sehingga akhirnya kita menghalalkan segala cara untuk mewujudkannya.



tunggu edisi selanjutnya............!!
alias BERSAMBUNG...........!!

Template by:

Free Blog Templates