Assalamu’alaikum War…. Wab…
Sudah lama rasanya tidak menulis lagi terkait edisi memaknai kehidupan dengan fisika. Terbitan kali ini merupakan edisi yang ke 9.
Pada kesempatan ini, saya mencoba menjabarkan tentang teori relativitas einstein yang kemudian saya coba kembangkan untuk menelaah lebih jauh terkait keberadaan Tuhan. Sebelum memulai tulisan ini, saya sampaikan berjuta maaf andaikan dalam penyampaian tulisan ini ada yang kurang berkenan dan terjadi kesalahan baik teori maupun alur berpikir saya. Itulah kenapa tulisan ini kemudian saya posting agar terjadi diskusi yang menarik dan sekedar share pengetahuan dari para pembaca yang budiman. Jadi, Bagi teman2 yang paham tolong sampaikan kritikan dan masukannya terkait tulisan saya ini.
Kecepatan Cahaya
Dalam teori relativitas Einstein, apabila sebuah benda bergerak dengan “mendekati” kecepatan cahaya, maka akan terjadi 3 hal ganjil, yang semuanya telah dibuktikan secara sains…!! Ketiga hal ganjil tersebut adalah, pertama waktu melambat, yang kemudian disebut dilatasi waktu. Ini telah diamati pada tahun 1941 dalam eksperimen partikel atom yang disebut muon. Hal ganjil selanjutnya adalah objek mengecil. Objek yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, akan mengalami pemendekan sesuai arah geraknya. Kalau roket antariksa bisa bergerak dengan separuh kecepatan cahaya, panjangnya akan sekitar enam per tujuh panjang aslinya di landasan luncur. Efek ini sudah diteliti sejak tahun 1890-an. Dan yang terakhir adalah massa objek bertambah, yang artinya objek akan bertambah berat. Ini sudah diperlihatkan berulang kali dengan eksperimen partikel yang bergerak dengan kecepatan tinggi seperti elektron. Dari ide inilah Eistein mengembangkan rumus terkenalnya E = mc².